Dara Puspita, Band Garage Rock Indonesia Pertama

Dara Puspita, 
Band Garage Rock Indonesia Pertama
dp2
   Jakarta, di tahun 60an, Indonesia ternyata punya grup band wanita dengan genre garage rock. Perintis riot girl di Indonesia ini bernama Dara Puspita. Dara Puspita dibentuk di Surabaya, Indonesia pada tahun 1964. Mereka merupakan band wanita pertama di Indonesia yang bernyanyi, menulis lagu dan memainkan alat musik mereka sendiri.
Line-up terakhir mereka sebelum bubar di tahun 1972 adalah Titiek Adji Rachman (gitar), Susy Nander (drum), Lies Adji Rachman (rhythm) dan Titiek Hamzah (bass). Mereka sempat mengalami pergantian personil ketika Lies Rachman pada tahun 1965, mengambil cuti sementara dari band karena harus fokus dengan sekolahnya hingga posisi bass digantikan oleh Titiek Hamzah, dan ketika cuti Lies selesai, pemain gitar pada saat itu Ani Kusuma mengundurkan diri, sehingga Lies masuk menggantikan Ani untuk posisi gitar, sedangkan Titiek Hamzah tetap di posisi bass.
Setelah era Presiden Soekarno berakhir, akhir tahun 1965 mereka akhirnya bisa merilis album, karena ketika Soekarno masih menjabat sebagai presiden Indonesia, banyak sekali band yang dilarang bahkan sampai dipenjarakan karena bermain musik pop-rock, contohnya Koes Bersaudara (Koes Plus). Walau ada larangan dari presiden Soekarno tersebut, Dara Puspita tidak berhenti bermusik begitu saja, mereka tetap tampil di atas panggung luar negeri seperti Thailand, di sana mereka membawakan lokal Thailand, Puyaili dan juga membuat lagu sendiri berjudul Pattaya Beach.
     Tahun 1968, Dara Puspita sempat mengadakan tur di luar negeri selama 3 tahun, negara-negara Eropa seperti Jerman Barat, Hungaria, Inggris, Perancis, Belgia, Belanda dan Spanyol. Mereka kemudian kembali ke Indonesia tahun 1971. Beberapa single berbahasa Inggris sempat direkam dan dirilis ketika mereka berada di luar negeri, seperti Welcome To My House/I Believe In Love, To Love Somebody (lagu milik Bee Gees) dan Ba Da Da Dum/Dream Stealer yang walaupun tidak sukses tapi ternyata cukup mendapat perhatian dari dalam negeri. Berkat tur yang terlalu panjang di luar negeri ini, hubungan pribadi antar anggotanya merenggang sehingga mereka memutuskan untuk bubar setelah mengadakan beberapa tur dalam negeri dan tiket konser-konser mereka dari tanggal 29 Maret hingga Desember 1972 di Indonesia terjual habis, dengan penonton sebanyak lebih dari 23.000 orang.
    Dara Puspita sangat produktif di studio rekaman, dari tahun 1965 sampai dengan tahun 1974, mereka merilis 7 album. Album pertama berjudul Jang Pertama dirilis akhir tahun 1965, Dara Puspita aka Edisi 2 aka Special Edition (Mesra Records LP-6) tahun 1966, Green Green Grass (Mesra Records LP-13) tahun 1967, A Go Go (El Sinta A-6708) tahun 1968, Tabah dan Cobalah (Indra AKL-045) tahun 1969, Dara Puspita Min Plus (Indra) tahun 1973, dan Pop Melayu Volume 1 (Remaco ) tahun 1974. Selain itu, sebuah perusahaan rekaman di Seattle – Amerika Serikat bernama Sublime Frequencies, merilis ulang lagu-lagu dari album mereka tahun 1966 sampai 1968 dalam sebuah album berjudul The Garage Years yang dirilis tahun 2010.
Lagu milik Dara Puspita berjudul Ali Baba sempat dibawakan kembali sebagai single oleh band indie garage asal Bandung, Boys Are Toys.
Setelah Dara Puspita bubar, hanya satu anggotanya yang masih melanjutkan bermusik yaitu Titiek Hamzah yang kemudian merilis beberapa album solo, dan bahkan sempat membentuk sebuah band bernama Adarapta yang merupakan akronim dari Anak-anak Dara Puspita dengan anggota seperti Titi DJ, Endah Subroto, Titiek Hamzah dan Atiek CB. Bersama band ini Titiek merilis album berjudul Dalam Lagu Dara Puspita tahun 1985. (@winautu)
Bagikan berita :
 
Supported by : Creating Website | MENOREH . Net - Media Partner
Copyright © 2013. Rino Boutique - All Rights Reserved
Created by News BUANA.Com
KONTAK REDAKSI