Panglima TNI: Paspampres Juga Bisa Fleksibel Sesuai Jokowi-JK
Panglima TNI Jenderal Moeldoko. (Liputan6.com/Faizal
Fanani)
Jakarta - Sejak putusan
Mahkamah Konstitusi (MK), presiden dan wakil presiden terpilih Jokowi-JK dijaga
Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Seketika itu
juga, Paspampres harus beradaptasi mengikuti kebiasaan Jokowi-JK, termasuk
blusukan.
Meski begitu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan prajuritnya sudah siap mengamankan presiden dan wakil presiden terpilih di mana saja dan kapan saja. Paspampres yang dikenal tegas juga dipastikan dapat fleksibel mengikuti kemana pun keduanya beraktivitas.
"Pada prinsipnya TNI siap. Untuk pengamanan presiden sudah kami siapkan. Semua disesuaikan dengan fleksibilitas keinginan beliau-beliau itu," kata Moeldoko di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Presiden dan wakil presiden terpilih 2014 memang sedikit unik lantaran keduanya terkenal tidak terlalu suka dengan protokoler. Di sisi lain, pengamanan kelas wahid tetap harus melekat pada diri Jokowi-JK. Karena itu, Moeldoko memastikan prajuritnya sudah siap dengan segala kondisi yang akan dihadapi.
"Tapi bagi kami yang paling penting mengamankan beliau-beliau itu. Namun, prajurit-prajurit saya bisa melakukan fleksibilitas dengan baik," ucap dia.
Sementara untuk persiapan pelantikan presiden pada 20 Oktober 2014, Moeldoko juga sudah menyiapkan segala sesuatunya agar dapat berjalan lancar. Sejauh ini, belum ada ancaman atau gejolak yang membuat situasi berstatus siaga 1 seperti pada Pilpres dan pengamanan sidang MK.
"Siaga 1 akan disesuaikan. Kalau tidak ada kejadian yang eskalasinya meningkat tidak perlu ada siaga 1. Tapi kalau ada siaga 1, masyarakat tidak perlu cemas karena kita akan bekerja lebih optimal lagi," tegas Moeldoko. (Yus)
Meski begitu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko memastikan prajuritnya sudah siap mengamankan presiden dan wakil presiden terpilih di mana saja dan kapan saja. Paspampres yang dikenal tegas juga dipastikan dapat fleksibel mengikuti kemana pun keduanya beraktivitas.
"Pada prinsipnya TNI siap. Untuk pengamanan presiden sudah kami siapkan. Semua disesuaikan dengan fleksibilitas keinginan beliau-beliau itu," kata Moeldoko di Mabes TNI, Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Presiden dan wakil presiden terpilih 2014 memang sedikit unik lantaran keduanya terkenal tidak terlalu suka dengan protokoler. Di sisi lain, pengamanan kelas wahid tetap harus melekat pada diri Jokowi-JK. Karena itu, Moeldoko memastikan prajuritnya sudah siap dengan segala kondisi yang akan dihadapi.
"Tapi bagi kami yang paling penting mengamankan beliau-beliau itu. Namun, prajurit-prajurit saya bisa melakukan fleksibilitas dengan baik," ucap dia.
Sementara untuk persiapan pelantikan presiden pada 20 Oktober 2014, Moeldoko juga sudah menyiapkan segala sesuatunya agar dapat berjalan lancar. Sejauh ini, belum ada ancaman atau gejolak yang membuat situasi berstatus siaga 1 seperti pada Pilpres dan pengamanan sidang MK.
"Siaga 1 akan disesuaikan. Kalau tidak ada kejadian yang eskalasinya meningkat tidak perlu ada siaga 1. Tapi kalau ada siaga 1, masyarakat tidak perlu cemas karena kita akan bekerja lebih optimal lagi," tegas Moeldoko. (Yus)
SUMBER: Liputan6.com