Rumah Sakit Rujukan Flu Burung Siap Tangani Kasus Ebola
Dokter
menunjukkan kumpulan sampel virus Ebola di Pusat Kendali Penyakit di Entebbe,
sekitar 37 km barat daya ibukota Uganda, Kampala, Kamis (2/8). (REUTERS/Edward
Echwalu)
Jakarta Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengatakan 100
rumah sakit yang menjadi tempat rujukan penanganan kasus flu burung sudah
dipersiapkan untuk menangani kasus Ebola, jika infeksi virus yang sedang
mewabah di Afrika Barat itu sampai terjadi di Indonesia.
"Semua yang dulu disiapkan untuk rumah sakit flu burung, sudah siap lagi (untuk Ebola) di semua provinsi, seperti RS Persahabatan, RSPI (Sulianti Saroso)," katanya di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Ebola sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) sehingga seluruh negara diminta untuk mewaspadai penyebaran virus yang menular melalui cairan tubuh itu.
Meski Indonesia dinilai memiliki risiko kecil tertular, Menteri Kesehatan mengatakan, pemerintah tetap melakukan pengawasan terhadap kemungkinan penularan Ebola.
"Kita terus monitor orang yang berkunjung ke sana. Tapi sekarang tidak ada orang yang berkunjung ke Afrika Barat. Kalau dari Afrika Barat ke sini sudah diperketat visanya," katanya.
Infeksi virus Ebola mewabah di tiga negara Afrika yaitu Guinea, Sierra Leonne dan Liberia, telah menjangkiti lebih dari 2.000 orang dan menewaskan lebih dari 1.000 orang dalam waktu relatif singkat.
Saat musim haji tiba, yang dimulai bulan September mendatang, virus itu dikhawatirkan menyebar bersama jamaah dari Afrika cukup banyak jumlahnya.
"Saudi Arabia telah menanggapi secara khusus untuk haji dan umrah. Mereka sudah memperketat, tidak memberikan visa untuk mereka yang datang dari tiga negara itu, Guinea, Sierra Leonne dan Liberia, tidak boleh ke Saudi Arabia," kata Menteri Kesehatan.
Kementerian Kesehatan juga sudah memberikan sosialisasi mengenai Ebola dan MERS-CoV serta cara menghindari penularan kedua penyakit itu kepada para calon jamaah haji.
Salah satu cara menghindari penularan Ebola adalah dengan menghindari kontak langsung dengan pasien Ebola karena penyakit tersebut ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah, air liur, urine dan sekresi tubuh lainnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti rajin mencuci tangan memakai sabun, untuk mencegah penularan penyakit mematikan itu.
(Arie Novarina)
"Semua yang dulu disiapkan untuk rumah sakit flu burung, sudah siap lagi (untuk Ebola) di semua provinsi, seperti RS Persahabatan, RSPI (Sulianti Saroso)," katanya di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Ebola sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia atau Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) sehingga seluruh negara diminta untuk mewaspadai penyebaran virus yang menular melalui cairan tubuh itu.
Meski Indonesia dinilai memiliki risiko kecil tertular, Menteri Kesehatan mengatakan, pemerintah tetap melakukan pengawasan terhadap kemungkinan penularan Ebola.
"Kita terus monitor orang yang berkunjung ke sana. Tapi sekarang tidak ada orang yang berkunjung ke Afrika Barat. Kalau dari Afrika Barat ke sini sudah diperketat visanya," katanya.
Infeksi virus Ebola mewabah di tiga negara Afrika yaitu Guinea, Sierra Leonne dan Liberia, telah menjangkiti lebih dari 2.000 orang dan menewaskan lebih dari 1.000 orang dalam waktu relatif singkat.
Saat musim haji tiba, yang dimulai bulan September mendatang, virus itu dikhawatirkan menyebar bersama jamaah dari Afrika cukup banyak jumlahnya.
"Saudi Arabia telah menanggapi secara khusus untuk haji dan umrah. Mereka sudah memperketat, tidak memberikan visa untuk mereka yang datang dari tiga negara itu, Guinea, Sierra Leonne dan Liberia, tidak boleh ke Saudi Arabia," kata Menteri Kesehatan.
Kementerian Kesehatan juga sudah memberikan sosialisasi mengenai Ebola dan MERS-CoV serta cara menghindari penularan kedua penyakit itu kepada para calon jamaah haji.
Salah satu cara menghindari penularan Ebola adalah dengan menghindari kontak langsung dengan pasien Ebola karena penyakit tersebut ditularkan melalui cairan tubuh seperti darah, air liur, urine dan sekresi tubuh lainnya.
Selain itu, masyarakat juga diimbau terus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti rajin mencuci tangan memakai sabun, untuk mencegah penularan penyakit mematikan itu.
Editor: Maryati
SUMBER: ANTARA
News