Masuk Angin? Awas Serangan Jantung
Masuk angin biasanya dianggap sepele.
Padahal, masuk angin bisa menjadi tanda awal serangan jantung.
Nah, bagaimana cara membedakan masuk angin biasa atau masuk angin karena
serangan jantung?
5 Hal yang Hindarkan Anda dari Serangan Jantung
Selain gejala masuk angin biasa seperti berkeringat dingin, mual, muntah, hingga berdebar-debar, masuk angin pada seseorang yang mengalami serangan jantung biasanya diiringi rasa nyeri dada spesifik ataupun keluhan tidak khas, seperti rasa nyeri pada ulu hati maupun sesak nafas.
Nyeri dada spesifik mengarah ke serangan jantung akan disertai gejala rasa tidak nyaman di dada (discomfort), terasa seperti tertekan (pressure), terasa terikat kuat di dada (tightness), terasa terbakar di dada (burning) atau terasa berat (heaviness). Kadang, pasien menggambarkannya seperti sensasi tertindih gajah pada dadanya (elephant sitting on my chest).
Masuk angin pada serangan jantung juga tidak membaik meski Anda menarik nafas atau saat terjadi pergerakan dinding dada. Nyeri biasanya berlangsung selama beberapa menit dan jarang lebih dari 5 – 10 menit serta terasa menyeluruh. Mulai dari nyeri pada dada bagian kiri, lalu menjalar ke bahu, rahang, hingga lengan kiri.
Jika Anda mengalami masuk angin yang
disertai dengan beberapa gejala nyeri seperti di atas, segera hubungi dokter
agar bisa ditangani segera. Terlebih lagi bila Anda memiliki kolesterol tinggi,
diabetes, merokok, dan jarang olahraga yang merupakan faktor risiko serangan
jantung.
Ditinjau oleh dr. Handris Yanitra
Sumber: www.meetdoctor.com
Sumber: www.meetdoctor.com